ATASI KELANGKAAN GAS: Badan Penyalur Energi Aceh Gencarkan Pemanfaatan Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif

BANDA ACEH, KOMPAS (LIGA335) — Pemerintah Provinsi Aceh, melalui [Simulasi: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh] yang membawahi penyaluran energi, mengambil langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan pasokan gas (LPG) yang sering terjadi. Solusi yang digencarkan adalah mendorong masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk beralih dan memanfaatkan briket biomassa sebagai bahan bakar alternatif yang lebih stabil dan ramah lingkungan.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan LPG subsidi yang distribusinya sering terganggu.


I. Kelangkaan LPG dan Dampak Ekonomi Lokal

Aceh, seperti banyak daerah lain, sering mengalami kelangkaan gas subsidi (LPG 3 kg). Kelangkaan ini memicu lonjakan harga di tingkat pengecer dan sangat memukul sektor UMKM, khususnya pedagang makanan.

  • Faktor Penyebab: Kelangkaan seringkali disebabkan oleh kendala distribusi logistik (transportasi laut dan darat), serta praktik penimbunan.

  • Ancaman UMKM: Sektor kuliner yang bergantung pada LPG sebagai sumber energi utama terancam mandek, yang berdampak langsung pada perekonomian rakyat.

II. Solusi Inovatif: Briket dari Sumber Lokal

Dinas ESDM Aceh melihat briket biomassa sebagai solusi ideal, karena dapat diproduksi secara lokal dengan bahan baku yang melimpah di Aceh.

  • Bahan Baku: Briket yang dipromosikan dibuat dari limbah pertanian dan perkebunan, seperti tempurung kelapa dan sekam padi atau serbuk kayu—semua bahan yang mudah didapatkan di Aceh.

  • Keunggulan Briket: Briket menawarkan panas yang lebih stabil, durasi bakar yang lama, dan secara emisi lebih bersih dibandingkan kayu bakar tradisional. Penggunaan briket juga membantu mewujudkan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah.

  • Penguatan Industri Lokal: Program ini sekaligus mendorong pembentukan dan pertumbuhan UMKM yang fokus pada produksi briket di tingkat kabupaten.

“Kami tidak bisa terus bergantung pada subsidi LPG yang distribusinya rentan. Briket adalah solusi kemandirian energi lokal. Kami akan bantu subsidi kompor briket dan mengedukasi UMKM tentang manfaatnya,” ujar [Simulasi: Iskandar M.], Kepala Dinas ESDM Aceh.

III. Program Edukasi dan Distribusi Kompor Briket

Dinas ESDM Aceh bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk melancarkan program adopsi briket:

  1. Pelatihan UMKM: Memberikan pelatihan teknis kepada pelaku UMKM kuliner tentang cara efektif dan aman menggunakan kompor briket.

  2. Subsidi Alat: Menyediakan subsidi atau bantuan kompor briket modern yang efisien kepada UMKM di kawasan rawan kelangkaan gas.

Langkah inovatif Aceh ini diharapkan dapat menjadi model bagi provinsi lain dalam mengatasi kelangkaan energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.