JAKARTA, [cvtogel] – Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, yang menjadi salah satu tumpuan utama Pemprov DKI Jakarta untuk ketersediaan lahan makam baru, kini menghadapi kendala. Sejumlah warga dan penggali makam mengeluhkan kondisi lahan urugan yang berasal dari sisa proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang mayoritas berupa tanah berpasir dan berbatu, membuat proses penggalian makam menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.
TPU Tegal Alur telah menerima penempatan tanah galian (lumpur pengeboran) dari pembangunan proyek MRT Jakarta, khususnya pada fase pengeboran bawah tanah di jalur Patung Pemuda hingga Setiabudi, yang dilaksanakan sekitar tahun 2015. Tanah ini digunakan untuk menguruk dan menambah ketinggian lahan di TPU tersebut.
Dampak Tanah Urugan Berpasir
Menurut keterangan dari beberapa pekerja penggali makam di lokasi, proses penggalian di lahan urugan ini membutuhkan usaha ekstra. Jika biasanya menggali makam di lahan utama hanya memakan waktu sekitar satu jam, di lahan urugan berpasir dan berbatu, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai dua jam atau lebih.
“Saat menggali di urugan, seringnya ketemu batu terus,” ujar salah satu pekerja, menggambarkan sulitnya menembus lapisan tanah yang keras dan berbatu.
Selain memperlambat proses pemakaman, kondisi lahan urugan ini juga disayangkan oleh warga, mengingat TPU Tegal Alur saat ini adalah satu-satunya pemakaman di Jakarta Barat yang masih memiliki persediaan lahan kosong yang cukup untuk pemakaman baru, di tengah kondisi TPU lain yang sudah menerapkan sistem makam tumpang.
Kerentanan Banjir
Tidak hanya soal proses penggalian yang sulit, warga juga mengeluhkan bahwa area pemakaman di lahan urugan tersebut menjadi lebih rentan terhadap genangan dan banjir saat hujan deras. Ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, sebelum adanya urukan.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, [Nama Kepala Sudin – jika ada di sumber], telah mengakui bahwa lahan urugan di TPU Tegal Alur memang memiliki kualitas yang kurang baik dibandingkan dengan lahan pemakaman umum lainnya. Pihak berwenang kemungkinan akan terus memantau dan mencari solusi untuk mengurangi dampak dari kondisi tanah urugan ini, terutama mengingat pentingnya TPU Tegal Alur dalam memenuhi kebutuhan lahan pemakaman di Jakarta.
Meskipun demikian, TPU Tegal Alur tetap menjadi pilihan utama bagi warga yang mencari lahan makam baru, bahkan ada dugaan yang mengindikasikan bahwa lahan ini juga menerima pemakaman dari luar daerah sekitar. Pemerintah diharapkan segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tanah urugan ini agar pelayanan pemakaman bagi warga dapat berjalan lancar.
