Jakarta (cvtogel) — Sektor ekonomi kreatif diproyeksikan menyerap hingga 27,4 juta tenaga kerja pada tahun 2025, menjadikannya salah satu penopang utama penciptaan lapangan kerja nasional. Angka tersebut mencerminkan peran strategis ekonomi kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperluas kesempatan kerja, khususnya bagi generasi muda.
Pemerintah menilai peningkatan serapan tenaga kerja ini didorong oleh pertumbuhan subsektor unggulan seperti kuliner, fesyen, kriya, film dan animasi, gim, musik, serta konten digital. Digitalisasi yang semakin masif turut mempercepat ekspansi pelaku ekonomi kreatif hingga ke daerah-daerah.
“Ekonomi kreatif menjadi motor baru penciptaan lapangan kerja. Sektor ini adaptif, inklusif, dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat,” ujar pejabat terkait dalam keterangan resmi.
Subsektor Digital Jadi Pendorong Utama
Pertumbuhan signifikan terjadi pada subsektor berbasis digital, termasuk aplikasi, gim, animasi, dan konten kreator. Perkembangan teknologi serta meningkatnya konsumsi konten digital membuka peluang kerja baru yang tidak selalu membutuhkan modal besar, namun mengandalkan kreativitas dan keterampilan.
Banyak pelaku ekonomi kreatif kini mampu menciptakan lapangan kerja mandiri (self-employment) hingga membangun usaha skala kecil dan menengah yang menyerap tenaga kerja lokal.
Kontribusi UMKM dan Anak Muda
Sebagian besar tenaga kerja ekonomi kreatif berasal dari sektor UMKM yang tersebar di berbagai daerah. Generasi muda menjadi tulang punggung sektor ini, baik sebagai pelaku usaha, pekerja kreatif, maupun inovator di bidang teknologi dan budaya.
Pemerintah mencatat bahwa ekosistem ekonomi kreatif juga mendorong tumbuhnya wirausaha baru, terutama di daerah yang sebelumnya memiliki keterbatasan lapangan kerja formal.
Dukungan Kebijakan dan Infrastruktur
Peningkatan serapan tenaga kerja turut didukung oleh kebijakan pemerintah yang berfokus pada:
-
penguatan akses pembiayaan bagi pelaku kreatif,
-
pelatihan dan sertifikasi SDM ekonomi kreatif,
-
pengembangan pusat kreatif daerah,
-
perluasan akses pasar melalui platform digital dan ekspor.
Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dinilai menjadi kunci keberhasilan pengembangan ekonomi kreatif.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski potensinya besar, sektor ekonomi kreatif masih menghadapi tantangan seperti perlindungan kekayaan intelektual, akses modal berkelanjutan, serta peningkatan kualitas SDM. Pemerintah menilai peningkatan literasi bisnis dan digital menjadi langkah penting agar tenaga kerja kreatif mampu bersaing di pasar global.
Pengamat ekonomi menilai bahwa jika dikelola secara konsisten, sektor ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja nasional dalam jangka panjang.
Harapan ke Depan
Dengan target serapan 27,4 juta pekerja pada 2025, ekonomi kreatif diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga sarana pemerataan kesejahteraan. Pemerintah optimistis sektor ini akan terus tumbuh seiring berkembangnya inovasi, teknologi, dan kekayaan budaya Indonesia.
